Satuan Jenis dan Penggunaan Alat Ukur Elektronik
Tidak dapat dikesampingkan bahwa dalam pekerjaan otomotif dibutuhkan peralatan-peralatan ukur elektrik dan elektronik. Pada pengoperasian sistem otomotif membutuhkan energi Iistrik. Energi listrik dibutuhkan pada sistem pengapian, penerangan, bahkan saat ini sistem kemudi membutuhkan tenaga Iistrik dalam penggerak power steering. Pada perkembangan otomotif saat ini, kelengkapan aksesori seperti audio dan video telah diterapkan. Untuk reparasi pada sistem kelistrikan di kendaraan dibutuhkan peralatan seperti voltmeter, amperemeter, AVO meter, multitester, dan lain sebagainya sebagai pelengkap peralatan reparasi pada bengkel. Hal ini membantu dalam menangani reparasi yang dapat dilakukan pada satu tempat tanpa harus melakukan di beberapa tempat karena bengkel tidak memiliki peralatan reparasi peralatan elektronik atau tidak mampu mengerjakan sistem kelistrikan pada kendaraan. Tahukah Anda peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam pengerjaan reparasi sistem elektronik pada kendaraan? Dalam bab berikut. akan dibahas macam-macam alat ukur elektronik yang dapat membantu dalam pengerjaan reparasi sistem elektrik dalam otomotif dan cara menggunakan peralatan tersebut.
Definisi Alat Ukur Elektronik
Pengukuran elektronik berbeda dengan pengukuran mekanik yang ukurannya sudah tedihat, hanya saja tidak diketahui secara pasti seperti jarak. Pengukuran elektronik digunakan untuk mengukur besaran-besaran dalam kelistrikan yang tidak nampak seperti mengetahui beda potensial (V), arus (A), hambatan (R), daya listrik (P), dan Iain sebagainya.
Alat ukur elektronik memiliki kemampuan pengukuran yang dapat diketahui dengan melihat satuan terkecil dan satuan terbesar dari alat tersebut. Ketika melakukan pengukuran di luar batasan pada alat ukur tersebut, hasilnya dapat tidak terbaca bahkan dapat merusak dari alat ukur elektronik tersebut. Alat ukur elektronik ada yang berfungsi untuk mengukur berbagai pengukuran sehingga memudahkan dalam pengukuran yang harus mengukur berbagai variabel. Terdapat dua jenis alat ukur elektronik, yaitu analog yang Menunjukkan nilai ukumya dengan jarum yang terdapat pada dial dan digital yang menunjukkan nilai ukurnya dengan menampilkan nilainya secara langsung pada Iayar yang .terdapat pada alat ukut tersebut.
1 . Voltmeter
Sesuai dengan namanya, voltmeter hanya digunakan untuk mengukur tegangan Iistrik saja. Voltmeter ada yang digunakan untuk mengukur tegangan Iistrik arus bolak-balik dan ada yang digunakan untuk mengukur tegangan arus searah atau disebut dengan pengukur tegangan AC dan pengukur tegangan DC. Pada pengukuran tegangan, baik AC maupun DC, biasanya rangkaian dihubungkan secara paralel. Bentuk dari pengukur tegangan ini, baik AC maupun DC bermacam-macam, ada yang kotak, bulat, setengah bulat, dan macam-macam lainnya walaupun fungsinya sama, yaitu untuk mengukur tegangan Iistrik.
- a. Alat ukur tegangan bolak-balik (AC)
Alat ukur tegangan Iistrik AC biasanya digunakan untuk mengukur tegangan di atas 100 volt, karena produk tegangan AC 1 fase untuk model yang lama, ada yang 110 volt dan yang sekarang 220 volt. Untuk yang 3 fase sampai 380 volt, maka pengukur tegangan untuk AC ini range-nya antara 100 volt hingga
500 volt. Model untuk pengukur tegangan AC ini dicontohkan seperti pada Gambar 6.1.
Untuk gambar yang pertama adalah gambar voltmeter AC yang hanya digunakan untuk tegangan AC saja dengan range 0-250 volt Untuk gambar yang kedua adalah gambar voltmeter yang bisa digunakan baik untuk tegangan AC maupun DC dengan range 0-3 volt DC, 0-15 DC, dan 0-300 AC.
- b. Rangkaian pengukur tegangan untuk arus bolak-balik
Dalam pengukuran tegangan listrik, hati-hati dalam memilih alat ukur yang akan dipakai. Pastikan mengetahui sumber tegangan yang akan kita ukur dan berapa tegangan yang dikeluarkan oleh sumber tegangan yang akan diukur. Untuk amannya, dapat menggunakan alat ukur range yang paling besar, kecuali sudah diketahui dengan pasti bahwa misalnya tegangan listrik pada perumahan atau rumah tangga sekarang adalah 220 V, sehingga dapat ditentukan alat ukurnya, misalnya menggunakan range maksimal 300 volt. Akan tetapi apabila tidak mengetahui dengan pasti sumber tegangannya misalnya di pabrik, maka meskipun umumnya disamakan dengan tegangan listrik rumah tangga yaitu 220 volt efektif, namun pada listrik perusahaan khususnya yang dipergunakan untuk penggerak mesin, ada yang menggunakan listrik 3 fasa yang pada umumnya mempunyai tegangan 380 volt efektif. Sehingga dapat diukur dengan alat ukur tegangan yang lebih besar yaitu range maksimal 500 atau 600 volt.
Untuk pengukuran tegangan arus bolak balik ini, pengukuran dapat juga dibolak-balik sehingga aman untuk pengukuran.
2. Amperemeter
Amperemetet digunakan untuk mengukur kuat arus antara rangkaian atau beban dan sumber tegangan yang dihubungkan secara seri. Dalam pengukuran kuat arus, terdapat beberapa satuan di antaranya amperemeter (A), miliampermeter (mA), dan mikroamperemeter (uA). Amperemeter bekerja berdasarkan gaya Lorenz. Untuk mengukur kuat arus yang besar, perlu menambahkan resistensi shunt (Rsh) yang disusun secara paralel.
3. Multimeter atau Multitester
Multimeter atau multitester adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur nilai tahanan, tegangan, maupun kuat arus listrik dan ada pula yang dapat digunakan untuk mengukur nilai kapasitor dan nilai penguatan transistor. Ada dua jenis multimeter atau multitester, yaitu multimeter analog (menggunakan jarum sebagai penunjuk nilai besaran) dan multimeter digital (menggunakan angka pada LCD dalam menunjukkan nilai besarannya). Untuk orang yang membutuhkan nilai ketelitian yang tinggi, maka milimeter digital akan lebih cocok digunakan karena tingkat akurasinya yang tentu jauh lebih tinggi.
- a.Multimeter analog
- b Multimeter digital
4. Tach Dwell Tester
5. Timing Light
6. Injector Tester dan Clear Ultrasonik
Belum ada Komentar untuk "Satuan Jenis dan Penggunaan Alat Ukur Elektronik"
Posting Komentar