Merawat Berkala Differential
Tenaga mesin yang dipindahkan oleh poros propeller ke roda belakang terlebih dahulu diubah arah putarannya oleh Differential yang selanjutnya diteruskan ke poros roda belakang (rear axle) setelah itu keroda belakang.
Fungsi Differential:
1. Mereduksi kecepatan yang diterima dari poros propeller untuk menghasilakan momen yang besar
2. Merubah arah putaran dari poros propeller 90° selanjutnya putaran ini diteruskan ke roda belakang
Untuk mengubah arah putaran ini diperlukan perkaitan gigi-gigi, macam-macam perkaitan gigi yang banyak digunakan seperti pada gambar di bawah ini:
3. Membedakan Putaran roda kiri dan kanan pada saat Berbelok
Differential terbagi Menjadi dua bagian Utama, Yaitu
1. Final Gear
Yang terdiri dari drive pinion dan ring gear, dan berfungsi untuk memperbesar momen dan mengubah arah putaran sebesar 90°
2. Differerntial Gear
Yang terdiri dari side gear dan pinion gear, dan berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat membelok.
Gambar 5.3 Bagian-bagian differential
1. Dudukan poros penggerak
2. Roda gigi Pinion (Drive Pinion)
3. Roda gigi Korona (Ring Gear)
4. Rumah differential
5. Poros Aksel
6. Flens roda
1. Poros penggerak (Propeller)
2. Roda gigi Pinion (Drive Pinion)
3. Roda gigi Korona (Ring Gear)
4. Rumah diferensial
5. Poros Aksel
6. Roda
Bagian Bagian di dalam Rumah Diferential
Bagian-bagian Rumah Deferensial:
1. Nut dan Washer
2. Companion Flange
3. Oil Seal
4. Oil Slinger
5. Drive Pinion Bearing
6. Bearing Specer
7. Adjusting Nut Locks
8. Bearing Caps & Bolts
9. Bearing Adjusting Nut dan Bearing Outer Race
10. Differential Case Assembly
11. Drive Pinion Gear
12. Differential Carrier
Fungsi Bagian-Bagian Differential:
1. Nut dan Washer berfungsi untuk mengikat Companion Flange (2) terhadap Drive Pinion Gear (11).
2. Companion Flange berfungsi untuk memindahkan tenaga putar poros propeller ke Drive Pinion Gear (11).
3. Oil Seal berfungsi untuk mencegah kebocoran oli dari Differential.
4. Oil Slinger berfungsi untuk membantu Oil Seal (3), dalam mencegah kebocoran oli dari Differential.
5. Drive Pinion Bearing berfungsi sebagai tempat kedudukan Drive Pinion Gear (11) terhadap Differential Carrier (12).
6. Bearing Spacer berfungsi untuk menentukan tempat kedudukan Drive Pinion Bearing (5) di dalam Differential Carrier (12).
7. Lock Pin dan Bolt berfungsi untuk mengunci Adjusting Nut agar tidak bergerak (berubah).
8. Bearing Caps dan Bolt berfungsi sebagai penutup bearing yang terdapat pada Differential Case (10) terhadap Differential Carrier (12).
9. Adjusting Nut berfungsi sebagai tempat kedudukan bearing dan untuk menyetel besar kecilnya backlash antara ring gear dengan Drive Pinion Gear (11).
10. Differential Case berfungsi untuk merubah arah putaran poros propeller 90° yang selanjutnya diteruskan ke poros roda belakang di samping itu juga berfungsi membedakan putaran roda kiri dan roda kanan pada saat diperlukan.
11. Drive Pinion Gear berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari poros Propeller yang selanjutnya dipindahkan ke ring gear.
12. Differential Carrier berfungsi sebagai tempat kedudukan semua komponen Differential. Differential carrier ini dipasangkan pada rear axle housing oleh beberapa baut.
Macam - macam Penggerak Sudut.
1. Penggerak Roda Gigi Lurus Segaris (Bebel Gear)
Keuntungan:
a. Konstruksi sangat sederhana
b. Harga murah
c. Gesekan kecil
Kerugian:
a. Permukaan gigi yang kontak sedikit
b. Suara kasar
c. Gigi cepat aus
Penggunaan:
Pada kendaraan-kendaraan yang sangat tua sekali (Produksi akhir 1800/awal 1900)
2. Penggerak Roda Gigi Hypoid (Hypoid Bevel Gear)
Keuntungan:
a. Permukaan gigi yang kontak lebih banyak
b. Dapat dibuat konstruksi yang lebih kecil dibanding non hypoid
c. Suara lebih halus dibanding lainnya
d. Pemindahan tenaga lebih besar
Kerugian:
a. Diperlukan oli khusus kualitas lebih tinggi
b. Harga lebih mahal
c. Efisiensi kurang
d. Konstruksi lebih rumit
Penggunaan:
a. Digunakan pada kendaraan produksi tahun 1960 sampai sekarang
b. Saat ini masih ada dijumpai pada kendaraan kecil
Mengapa diperlukan differential
Saat mobil berjalan, roda kiri dan kanan tidak selalu berputar pada kecepatan yang sama disebabkan kondisi jalan yang dilewati terutama pada saat membelok. Untuk tujuan ini diperlukan bagian khusus yang dapat memutarkan roda-roda pada kecepatan yang berbeda.
Pada saat mobil berjalan membelok, perbandingan antara jarak tempuh roda bagian dalam (A) dengan jarak tempuh roda bagian luar (B) sejauh busur seperti pada gambar di bawah, roda bagian dalam (A) digambarkan dengan arah panah di mana radiusnya adalah jarak 0-A, sedangkan roda bagian luar (B) digambarkan dengan arah panah di mana radiusnya adalah jarak 0-B.
Oleh karena itu jarak tempuh roda bagian luar lebih panjang daripada jarak tempuh roda bagian dalam. Dengan demikian roda bagian luar akan bergerak lebih cepat dan berputar lebih cepat daripada roda bagian dalam.
Apabila salah satu roda berada pada jalan datar dan rata sedangkan yang satunya
lagi berada pada jalan kasar seperti diperlihatkan pada gambar dibawa, yaitu roda (A)
berada pada permukaan jalan yang kasar dan bergelombang sudah tentu akan berputar
lebih cepat dari roda (B) yang berada pada permukaan jalan yang rata dan datar. Hal semacam ini tidak akan terjadi bila kedua roda berpijak pada jalan yang sama.
Pada saat mobil berjalan di jalan umum, roda-roda jarang berputar pada putaran yang sama, sebab kedua roda kiri dan kanan berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda. Sebab lain adanya perbedaan putaran roda kiri dan kanan adalah karena perbedaan tekanan angin dan keausan ban.
Bila roda-roda bergerak pada Rpm yang sama, maka salah satu roda akan slip, ban akan cepat aus dan cenderung berakibat pada kemampuan pengendaraan. Untuk mengatasi hal ini diperlukan differential dengan tujuan agar dapat membedakan Rpm untuk menghasilkan momen yang sebanding.
D Cara Kerja Differential
1. Jalan lurus
Pada jalan datar dan kendaraan berjalan lurus, tahanan gelinding (Rolling Resistance) pada kedua roda penggerak (Drive Gear) hampir sama. Oleh karena itu kedua roda gigi samping (Side Gear) berputar sebanding dengan putaran gigi planet dan semua komponen berputar dalam satu unit.
Gambar 5.11 Putaran Roda saat berjalan
Bila tekanan dan putaran kedua poros aksel belakang sama (A dan B) seperti gambar di atas, roda gigi planet tidak berputar sendiri tetapi berputar bersama roda gigi samping, rumah differential, dan poros gigi planet. Dengan demikian roda gigi planet hanya berfungsi untuk menghubungkan roda gigi samping bagian kiri dan kanan. Dengan demikian roda gigi samping berputar merupakan satu unit dengan putaran roda gigi planet menyebabkan kedua roda berputar pada Rpm yang sama.
Gambar 5.12 Putaran roda saat jalan lurus 2. Jalan belok
Pada saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda bagian dalam lebih kecil (busurnya lebih pendek) daripada roda bagian luar. Bila dibandingkan dengan kendaraan pada saat jalan lurus.
Pada saat roda gigi samping bagian kiri ditekan seperti gambar di bawah, tiap roda gigi planet berputar mengelilingi porosnya masing-masing dan juga bergerak mengelilingi aksel belakang.
Akibatnya putaran roda gigi samping bagian kanan bertambah.
Gambar 5.13 Putaran roda saat jalan belok
Dengan kata lain, pada saat roda gigi panet berputar mengelilingi salah satu roda gigi samping dan bergerak bersama-sama dengan yang lainnya (tergantung pada tahanan yang diberikan pada roda), jumlah putaran roda gigi samping satunya adalah dua kali dari putaran roda gigi korona. Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi samping adalah sebanding dengan putaran roda gigi korona.
JOB SHEET PRAKTIK PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN DIFFERENTIAL
TUJUAN PRAKTIK:
a. Siswa mampu membongkar Differential
b. Siswa mampu memeriksa komponen-komponen Differential
c. Siswa mampu mengukur komponen-komponen Differential
d. Siswa mampu memasang Differential
ALAT:
1. Kotak alat
2. Palu plastik
3. Kunci shock
4. Dial indicator
5. Mistar Baja
6. Kunci Momen
BAHAN:
Differential
KESELAMATAN KERJA:
1. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya 2. Mentaati tata tertib bengkel
LANGKAH KERJA:
1. Pembongkaran:
a. Angkat kendaraan
b. Mengeluarkan oli pelumas aksel
c. Melepas poros propeller
d. Melepas roda dan tromol
2.Melepas Poros Differential
a. Melepas bagian-bagian yang menghalangi keluarnya poros penggerak aksel
b. Melepas mur penahan poros penggerak aksel
c. Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
d. Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dari dudukannya
Perhatikan!
Jika sulit lepas jangan gunakan obeng
atau pahat hingga merusakkan paking/
permukaan dudukan
3. Membongkar Differential
Sebelum dibongkar terlebih dahulu
periksa/mengukur celah kebebasan
kontak gigi pinion dengan gigi korona.
a. Beri tanda pada tutup bantalan
b. Lepas plat pengunci baut penyetel
c. Lepas baut pengikat tutup bantalan
d. Angkat keluar rumah differential Perhatikan! Baut penyetel, cincin bantalan kiri dan kanan tidak boleh tertukar/ beri tanda
e. Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam
f. Ukuran ini penting untuk kontrol dalam pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan baik/seperti semula
4. Membongkar rumah differential
a. Melepas bantalan rumah differential dan beri tanda/bantalan tidak boleh tertukar!
b. Beri tanda, lepas baut pengikat gigi krona sedikit demi sedikit dan menyilang. Melepas gigi krona (jangan memukul di satu tempat hingga lepas!)
c Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet Mengeluarkan gigi planet dan gigi samping, susun sesuai pemasangan hingga tak terjadi kesalahan.
Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan puller untuk melepas sil poros pinion.
Melepas bantalan poros pinion, perhatikan kedudukan poros harus tegak lurus terhadap alat pres.
Perhatikan cincin pembatas pada bantalan jangan sampai hilang!
f. Lepas cincin bantalan poros pinion ee Perhatikan saat mengepres batang penumbuk harus tegak lurus. Jangan menghilangkan cincin pembatas bila ada.
5. Memeriksa bagian-bagian differential
Keausan permukaan gesek bantalan
Keausan dudukan bantalan rumah differential
Keausan poros gigi planet
Keausan gigi planet dan gigi samping
Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi samping
6. Pemasangan
a. Memberikan sil pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan dipasang
b. Setiap pekerjaan overhoul sil dan paking diganti baru
c. Dalamtahap-tahap pemasangan, perhatikan tanda harus kembali pada posisi semula
Poros pinion:
1. Memasang cincin Juar bantalan poros pinion
2. Memasang sil poros pinion
3. Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas lama
Perhatikan posisi ring pembatas sisi miring
menghadap ke gigi pinion.
4. Memasang poros pinion dengan pengencangan 130-00 Nm, dan jangan lupa memasang pipa pembatas Kontrol momen putar poros, jika memakai: Pipa pembatas baru: 0,7-1,5 Nm Pipa pembatas lama: 0,5 Nm
5. Mengukur/kontrol tinggi pinion harus sama dengan semula
6. Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur oli menghadap ke gigi planet dan satelit.
7. Memasang gigi differential, kontrol celah antara gigi planet dengan rumah differential: 0,1-0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputar halus.
8. Memasang gigi krona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen pengencangan 70-80 Nm. Perhatikan! Jangan lupa, pengunci baut harus terpasang.
9. Sebelum dipasang tutup bantalan, baut
My penyetel harus dapat berputar dengan baik
10. Pasang tutup bantalan dan keraskan baut pengikat plus minus 2/3 dari momen pengerasan
11. Menyetel celah kebebasan antara gigi krona dengan gigi pinion 0,5-0,20 mm atau lihat buku data.
12. Baut dudukan Bantalan dikencangkan dengan momen pengencangan 70-90 Nm.
Kontrol pre load keseluruhan = 1,7 — 2,5 Nm. Kontrol keolengan roda gigi krona 0,07-0,03 mm.
13. Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen pada gigi krona kemudian
diputar hingga nampak bekas kontak permukaan gigi
14. Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi krona
15. Memasang plat pengunci baut penyetel
7. Memasang penggerak aksel
a. Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel
b. Bersihkan aksel, biasanya pada bagian bawah terdapat gram
c. Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasan 16 - 22 Nm
d. Pasang poros aksel
e. Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
f. Mengisi oli penggerak SAE 90
Belum ada Komentar untuk "Merawat Berkala Differential"
Posting Komentar